KOMPAS.TV - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut, sampah di Laut Indonesia menyebut, jumlah sampah di laut kita, ada 5,75 juta ton. Ini setara dengan 1,7 juta kali luas stadion Gelora Bung Karno.
Di Muara Gembong, nelayan yang kami jumpai bilang, sampahnya itu bikin dia nggak bisa melaut mencari udang dan ikan. Baling-baling perahu kecilnya terkena sampah. Sampah mematikan profesinya. Tapi bagaimana, dia tetap harus cari uang. Makanya, mau tak mau dia memulung sampah plastik di laut, yang cuma dihargai seribu rupiah perkilonya.
Lalu di Pantai Kenjeran nelayan disana bilang kerap melihat masyarakat maupun kapan-kapal yang buang sampah sembarangan di laut. Ini membuat ekosistem laut jadi rusak. Sekarang dia kalau melaut, mesti ke tengah karena ikan-kan di pinggiran pantai sulit didapat.
Tim Berkas Kompas menemui pegiat lingkungan yang membersihkan sungai Brantas. Sekali kerja butuh 20 orang,dengan total sampah yang dikumpulkan, berkisar 100-200 kilogram. Kalau dibiarkan, aliran sungai Brantas akan membawa sampah menuju Laut Jawa dan Laut Hindia.
Sampah laut merusak ekosistem laut dan cemarannya juga berdampak buruk pada kesehatan manusia. Sampai kapan, sampah mengotori dan mencemari laut kita?
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/455642/full-sampah-laut-merusak-ekosistem-laut-dan-cemarannya-berdampak-buruk-berkas-kompas